Wednesday, March 31, 2010

DUAL BOOT DI SATU PARTISI DENGAN PCLINUXOS

Ini sebuah cerita tentang pengalaman pakai Linux. Judulnya agak janggal ya? Umumnya kan DUAL BOOT DI SATU HARDDISK.
Tapi ini memang bener: SATU PARTISI.
Dual boot MS Windows dengan Linux? Ya.
Linux dengan Linux? Ya.
Partisi yang diperlukan pun bebas, berfile sistem apa saja.
FAT, FAT 32, NTFS, Reiserfs, ext2, ext3, Bisa semua. Artinya, PCLinuxOS di sini tidak membutuhkan partisi khusus seperti kalau menginstall, tetapi kalau ada partisi swap di harddisk itu akan lebih baik lagi karena otomatis nantinya akan digunakan, tapi tidak wajib. Untuk menjalankan cara ini kita tak perlu mempersiapkan partisi khusus, jadi yang sudah ada saja asal masih cukup spasi harddisk buat mengcopy isi CD.
Jika Anda pernah menginstall Mandriva atau Fedora tanpa CDROM, tapi dengan mengcopy ke harddisk kemudian mem-boot dengan GRUB atau LILO untuk mulai instalasi, maka ini serupa, bedanya kali ini bukan untuk menginstall tapi langsung buat bekerja. Ini adalah salah satu cara dari beberapa cara mengoperasikan PCLinuxOS. Umumnya PCLinuxOS dioperasikan dengan cara livecd dijalankan dari CDROM atau diinstall ke harddisk baik dual boot ataupun sbg OS tunggal.
Tulisan ini menerangkan cara yang lainnya yaitu livecd yang dicopy ke harddisk atau USB flashdisk.
Saya membuat judul dengan DUAL BOOT DI SATU PARTISI DENGAN PCLINUXOS
karena memang rasa2nya cara ini lebih efektif dan mudah bila dual boot, PCLINUXOS menempel ke OS yang sudah ada dan memanfaatkan bootloader yang dimiliki OS tsb. Tanpa bootloader yang sudah ada menjalankannya akan agak ribet.
Untuk menjelaskannya saya buat contoh berikut :
DUAL BOOT UBUNTU DAN PCLINUXOS DI SATU PARTISI
Saya menginstall Ubuntu di sebuah partisi /dev/hda7 sebagai / dan Swap di /dev/hda8. Kemudian saya mau menambahkan PCLinuxOS-2007 ke /dev/hda7 juga. Untuk “menginstall PCLINUXOS ke Ubuntu” ini saya masukkan CD PClinuxOS 2007 ke drive CDROM. Saya buka terminal dan ketik
$ sudo nautilus
Nautilus terbuka setelah saya masukkan password. Melalui file manager ini saya buka CD PCLINUXOS tsb, ada 2 folder (/boot dan /isolinux) dan sebuah file bernama livecd.sqfs.
Saya copy /isolinux dan livecd.sqfs ke /
Setelah selesai saya lanjutkan dengan masuk /boot/grub di Ubuntu, dobel klik menu.lst dan terbukalah Gedit. Saya tambahkan baris berikut :
root (hd0,6)
title PClinuxOS
kernel /isolinux/vmlinuz root=/dev/rd/3 append=”devfs=nomount bootfrom=/dev/hda7 changes=/dev/hda7” vga=788 splash=silent fstab=rw,auto
initrd /isolinux/initrd.gz
Kemudian simpan perubahannya . Close semua. Selesai. Tinggal dicoba.
Reboot komputer,
GRUB muncul dengan tambahan pilihan : PClinuxOS.
Pilih PClinuxOS dan jalankan. Wow, seperti menjalankan livecd tetapi dengan kecepatan seperti kalau diinstall, dan yang sangat menyenangkan : drive CDROM bisa digunakan untuk keperluan lain, hemat spasi harddisk, bisa men-coba2 utak-atik, oprek2, install & uninstall program dengan leluasa, kalau hang tinggal matikan komputer dan mulai lagi dalam keadaan “fresh” dan pulih seperti semula,bahkan main2 file bervirus pun tak masalah, soalnya begitu dimatikan hilanglah semua, fresh lagi.
Mudah, murah, meriah, hebat. Wow, apalagi ya kata2 yang tepat? PCLinuxOS memang hebat.
DUAL BOOT PCLINUXOS-2007 DAN PCLINUXOS-2006 DI SATU PARTISI
Di sebuah komputer saya menginstall PCLinuxOS-2007 (radically simple) di sebuah partisi yang dikenalinya sbg /dev/hdc6. Karena terasa ada yang kurang dari PCLinuxOS-2007 ini dan kekurangan tsb tersedia pada PCLinuxOS-2006 BigDaddy maka saya buat saja dualboot.
Caranya: jalankan PCLinuxOS-2007 tsb, saya masukkan CD PCLinuxOS-2006 BigDaddy dan buka dengan File Manager – Super User Mode. Untuk mudahnya di jendela File Manager tsb tinggal klik Window -> Split View Left/Right. Jendela kiri buka isi CDROM dan jendela kanan buka /. Drag n drop /isolinux dan livecd.sqfs untuk mengcopynya. Setelah selesai lanjutkan ke folder /boot/grub dan double klik menu.lst. Terbukalah kwrite. Saya tambahkan :
title PClinuxOS BigDaddy
kernel (hd0,5)/isolinux/vmlinuz root=/dev/rd/3 append=”devfs=nomount bootfrom=/dev/hdc6 changes=/dev/hdc6” vga=788 splash=silent fstab=rw,auto xres=1024x768
initrd (hd0,5)/isolinux/initrd.gz
kemudian klik Save. Selesai dan tinggal dijalankan. Reboot komputer dan pilihan PCLinuxOS BigDaddy sudah tersedia dan berjalan dengan resolusi 1024x768 dan semua mountpoint siap di-read-write.
DUAL BOOT WINDOWS XP DAN PCLINUXOS DI SATU PARTISI
Saya punya sebuah komputer dengan harddisk 20GB dengan monitor jadul berukuran 13 inchi (resolusi maksimum 1024x768 @60Hz) dan telah terinstall Windows XP di C: yang dipartisi 10GB dengan file sistem NTFS. Sisanya menjadi drive D: untuk data, file sistem FAT32. Saya ingin menambahkan “PCLinuxOS-2007 radically simple” tapi enggan merubah partisi, juga sayang kalau sisa spasi harddisknya jadi habis buat install PCLinuxOS, kan untuk install PCLinuxOS perlu lebih dari 3GB. Mending tambahkan saja PCLinuxOS ke C: dengan cara menempel, kan cuma butuh 700MB saja.
Langkah pertama adalah buka CD PCLinuxOS-2007 dengan Windows Explorer, copy folder isolinux dan file livecd.sqfs ke C:
Langkah berikutnya menginstall WinGRUB agar WindowsXP bisa menampilkan DualBoot, (WinGRUB.exe bisa didownload dari internet , ukurannya tidak sampai 1 MB).
Setelah WinGRUB terinstall saya buka StartGRUB melalui Start Menu dan saya konfigurasi hingga file C:\Grub\Menu.lst berisi baris kurang lebih seperti ini : (bisa pula diedit langsung pakai notepad)
root (hd0,0)
title PCLinuxOS-2007
kernel /isolinux/vmlinuz root=/dev/rd/3 append=”devfs=nomount bootfrom=/dev/hda1 changes=/dev/hda1” vga=788 splash=silent fstab=rw,auto vesa
initrd /isolinux/initrd.gz
WinGRUB ini program yang hebat, jika di komputer sudah ada GRUB dia akan mencari dan menjalankannya secara otomatis, tetapi jika di komputer belum ada GRUB maka yang dipakainya adalah menu.lst yang dimilikinya di C:\Grub\menu.lst. Dia juga menyediakan window untuk mengkonfigurasinya. WinGRUB juga bisa membaca partisi NTFS, tidak seperti GRUB bawaan distro-distro linux yang biasa kita pakai yang mana belum disertai kemampuan baca NTFS.
Sederhana ya caranya? Hanya mengcopy isi CD, menginstall WinGRUB dan mengkonfigurasi menu.lst. Selesai. (Lama2 PClinuxOS dibikinkan installer dalam Windows yach, dan jadi under Windows – jadi nggak ada yg migrasi dari win ke lin nantinya kalo begini he he . . ).
Dan PCLinuxOS telah siap dijalankan. Restart komputer dan pilih OS yang baru ini dengan memilih Start Grub kemudian pilih PCLinuxOS .
Setelah berhasil kok masih penasaran, saya ambil CD PCLinuxOS BigDaddy hasil remaster sendiri yang telah siap untuk komputasi sehari-hari karena settingannya sudah lengkap untuk internetan dan cetak-mencetak. Saya copykan /isolinux dan livecd.sqfs nya ke D: . Kemudian saya tambahkan di menu.lst :
root (hd0,4)
title PCLinuxOS Big Daddy
kernel /isolinux/vmlinuz root=/dev/rd/3 append=”devfs=nomount bootfrom=/dev/hda5 changes=/dev/hda5” vga=788 splash=silent fstab=rw,auto xres=1024x768
initrd /isolinux/initrd.gz
Selesai, restart komputer, pilihan boot sudah tambah PCLinuxOS Big Daddy, coba jalankan, mulus. Ternyata di harddisk jadul begini bisa ada 3 OS tanpa banyak menyita spasi harddisk.
Dasar teknik ini adalah poor man install. Intinya adalah menjalankan vmlinuz dan initrd.gz yang ada di folder /isolinux dengan append=”devfs=nomount bootfrom=/dev/XdXx changes=/dev/XdXx”
* XdXx dan (hdx,x) disesuaikan dengan komputer masing2
* Mengcopy ke partisi yang ditentukan jangan dimasukkan folder
* Penggunaan partisi berfile sistem NTFS sbg tempat mengcopy bisa saja menyulitkan. Pengalaman saya: livecd.sqfs dan /isolinux yang dicopy ke C: berfile sistem NTFS bisa diboot dengan baikoleh WinGRUB, tetapi GRUB yang lain seperti bawaan livecd ataupun Super Grub Disk tidak bisa membacanya.
MENJALANKAN PCLINUXOS YANG DICOPY KE FLASHDISK
PCLinuxOS juga bisa dijalankan dari flashdisk. /isolinux dan livecd.sqfs dicopy ke flashdisk. Kemudian boot komputer dengan live CD PCLinuxOS atau bootloader yang telah terinstall atau lainnya (pokoknya bisa buat boot, tetapi GRUB rasa2nya lebih nyaman).
Kalau pakai CD PCLOS 2007 (LILO, sepertinya hanya bisa untuk mem-boot PCLinuxOS-2007) : setelah tampil pilihan boot tekan [Esc] akan muncul konfirmasi exiting.., pilih [OK]. Monitor jadi hitam (mode teks)
boot : _
(ketik sesuai 'rumus' tadi diakhiri [Enter])
vmlinuz image=/isolinux/vmlinuz root=/dev/sda1 append=”devfs=nomount bootfrom=/dev/sda1 changes=/dev/sda1” initrd=/isolinux/initrd.gz
( ini dimisalkan flashdisk-nya dikenali sbg /dev/sda1 atau (hd1,0) )
Jika pakai PCLinuxOS 2006 (GRUB, bisa mem-boot semua versi PCLinuxOS)
setelah tampil pilihan boot tekan C nantinya muncul prompt grub
grub>
ketik baris demi baris tiap baris diakhiri [Enter]
grub> root (hd1,0)
grub> kernel /isolinux/vmlinuz root=/dev/rd/3 append=”devfs=nomount bootfrom=/dev/sda1 changes=/dev/sda1”
grub> initrd /isolinux/initrd.gz
grub> boot
Untuk membuktikan bahwa yang jalan adalah dari flashdisk maka keluarkan CD dari drive-nya.
Jika kita ingin yang dijalankan adalah livecd hasil remaster kita masing2, tinggal livecd.sqfs-nya diganti dengan livecd.sqfs hasil remaster kita. Menjalankan hasil remaster masing2 akan membuat suasana lebih nyaman karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan masing2 tanpa perlu setting lagi tiap menggunakannya. Juga bagi yang sedang coba2 bikin remaster bisa menguji hasil remasternya dengan lebih hemat karena tak perlu bakar ISOnya ke CD atau DVD, cukup diekstrak lalu dijalankan.
Contoh2 di atas adalah yang telah berjalan baik di komputer saya, mungkin bisa berbeda di komputer teman2 tergantung hardwarenya, mungkin perlu opsi2 tambahan jika diperlukan. PCLinuxOS yang berhasil saya coba adalah PCLinuxOS 2007 dan 2006, sedangkan PCLinuxOS 2004 saya tidak berhasil.
Semoga bermanfaat.

Tuesday, March 9, 2010

Eksekusi perintah otomatis terjadwal dengan CRONTAB

I. Pendahuluan

Crond merupakan sebuah daemon yang menjalankan tugas yang telah dijadwalkan berdasarkan input dari perintah crontab. Cron menyelesaikan tugas ini dengan membangunkan dirinya setiap menit dan memeriksa apakah ada cron-job yang harus dijalankannya berdasarkan crontab user. Dan harus diingat bahwa crontab adalah nama untuk daftar cron-job dan nama dari perintah untuk mengedit daftar tersebut.


II. Jenis-jenis Cron

Ada 3 implementasi cron yang dikenal dalam GNU/Linux, yaitu:
1. Vixie cron
Vixie cron merupakan implementasi penuh fitur berbasis SysV cron. Setiap user memiliki crontab-nya masing-masing dan boleh menentukan variabel lingkungan di dalam crontab tersebut. Tidak seperti varian cron yang lain, cron ini juga menawarkan dukungan untuk SeLinux dan PAM. Cron ini mendukung arsitektur lebih sedikit dari Dcron, tetapi lebih banyak dari Fcron.

2. Dillon’s Cron
Dcron diciptakan untuk menjadi implementasi cron yang sederhana, elegan, dan aman. Implementasi ini tidak mengizinkan spesifikasi variabel lingkungan di crontab dan semua cron-job dijalankan dari /bin/sh. Seperti Vixie cron, setiap user boleh memiliki crontab-nya sendiri.

3. Fcron
Fcron diciptakan untuk menjadi pengganti Vixie cron dan Anacron. Dirancang untuk bekerja pada sistem yang tidak selalu dinyalakan dan memiliki beberapa fitur tambahan. Memiliki penyekat startup job, kendali serialisasi job, kemampuan untuk menetapkan nilai “nice” ke job dan kemampuan untuk menjadwalkan job agar dijalankan ketika sistem startup. Bukalah website fcron untuk info lebih lanjut.

4. Anacron
Anacron bukanlah merupakan sebuah daemon cron, tetapi merupakan sesuatu yang biasanya bekerja sama dengan daemon cron. Anacron mengeksekusi perintah pada interval yang ditentukan dengan hitungan hari dan tidak menganggap bahwa sistem selalu menyala; ia akan menjalankan tugas-tugas yang terlewatkan ketika sistem sedang dimatikan. Anacron biasanya bergantung pada daemon cron untuk menjalankannya setiap hari.

III. Crontab di Centos

Di distro centos, file crontab ada di direktory /etc dan untuk melihatnya ketik perintah ini:
# vi /etc/crontab
dan secara asal akan terlihat sebagai berikut:

alt
Untuk melihat perintah-perintah apa saja yang digunakan di crontab, tuliskan perintah:
# crontab --help

Pada umumnya, perintah yang sering dipergunakan adalah

# crontab -e
Digunakan untuk mengedit file crontab

# crontab -l
Digunakan untuk melihat file crontab


IV. Penjadwalan Crontab

Di file crontab ada 7 blok yang dipergunakan apabila kita ingin menjadwalkan sesuatu di dalam linux.

* * * * * * *
Blok I Blok II Blok III Blok IV Blok V Blok VI Blok VII
Menunjukkan
Menit
(0-59)
Menunjukkan
Jam
(0-23)
Menunjukkan Tanggal
(1-31)
Menunjukkan Bulan
(1-12)
Menunjukkan Hari
(1-7)
Menunjukkan User (Optional) Menunjukkan Letak Perintah

Contoh-contoh crontab:
- 30 05 * * * root rm /var/log/httpd/*
Perintah ini menunjukkan bahwa setiap hari pukul 05.30 pagi, perintah "rm /var/log/httpd/*" akan dieksekusi, yang berrati akan menghapus semua file dalam folder /var/log/httpd

- 10 05 01 * * root /bin/sh /etc/script.sh
Perintah ini menunjukkan bahwa setiap tanggal 1 setiap bulannya akan dieksekusi kumpulan perintah pada file "/etc/script.sh"

- 30 0 1 1,6,12 * rm /home/heri/*
Perintah ini menunjukkan bahwa setiap tanggal 1 jam 00.30 pada bulan januari, juni, dan desember akan dihapus file /home/heri/*

- 0 20 * 10 1-5 /usr/bin/freshclam -l /var/log/clamav/clam-update.log
Perintah ini menunjukkan bahwa setiap tanggal 1, 10, dan 15 setiap bulan tengah malam akan dijalankan script /usr/bin/freshclam dan menyimpan lognya di file /var/log/clamav/clam-update.log

- 5,10 0 10 * 1 rm /tmp/*
Perintah ini menunjukkan bahwa setiap jam 12.05 dan 12.10 hari senin pada tanggal 10 setiap bulan akan menghapus file-file yang ada di direktory tmp.

V. Lain-lain

1. Tanda * menunjukkan bahwa mengeksekusi perintah pada setiap waktu.

2. Apabila kita ingin menjadwalkan range pada salah satu bagian blok, maka bisa ditulis sebagai berikut:
Setiap tanggal 1,2,5,9 -->1,2,5,9
Setiap 2 jam --> */2 atau 0-23/2

3. Untuk blok bulan dan hari bisa ditulis dengan huruf namun hanya harus menggunakan 3 huruf pertama bulan atau hari dan dalam bahasa Inggris.
Contoh untuk bulan: jan,feb
contoh untuk hari : sun,mon

4. Blok keenam yang menunjukkan user tidak selalu harus ditulis.

5. Kita bisa membuat log hasil eksekusi crontab dengan cara menulisnya di file crontab
contoh:
30 6 * * 1 PATH/udin.sh > PATH/udin.log
Perintah ini menunjukkan bahwa setiap jam 06.30 hari senin akan dieksekusi skrip udin dan lognya akan di tulis di udin.log